Kejadian hipokalsemia pada kambing domba merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari proses budidaya yang buruk

Terlihat Sepele tapi Berbahaya, Ini Tips Hindari Hipokalsemia Pada Domba

Published by sales on

Saat ini banyak peternak muda yang mulai melirik kambing domba sebagai hewan ternak yang dibudidayakan. Selain mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, kambing domba juga memiliki potensi yang unggul saat dibudidayakan seperti memiliki siklus produksi yang relatif pendek sehingga masa kebuntingan yang relatif cepat, adaptasi yang bagus terhadap lingkungan, daya konversi dari pakan yang memiliki kualitas rendah yang cukup bagus, modal usaha yang sedikit, dewasa tubuh dan kelamin yang cepat, jumlah anak per kelahiran lebih dari satu (litter size), serta kidding interval yang pendek.

Umumnya, peternakan kambing di Indonesia diusahakan oleh masyarakat sebagai pekerjaan sambilan dan sistem pemeliharaannya masih tradisional dan pakan yang diberikan seadanya.
Rendahnya keterampilan dan terbatasnya kemampuan peternak dalam mengadopsi teknologi peternakan seperti faktor-faktor produksi tidak efisien terutama pakan menyebabkan produktivitas ternak kambing menjadi rendah.

Kejadian hipokalsemia pada kambing domba merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari proses budidaya yang buruk. Hipokalsemia erat kaitannya dengan manajemen pakan khususnya pakan kambing domba betina saat bunting.

Hipokalsemia merupakan penyakit metabolik yang disebabkan oleh kesalahan dalam manajemen pemeliharaan. Hipokalsemia adalah kasus kekurangan kalsium yang dapat terjadi dalam bentuk klinis (terlihat melalui gejala yang ditimbulkan) atau subklinis (tidak terlihat).

Hipokalsemia klinis yang disebut dengan milk fever ditandai dengan penurunan kadar kalsium secara drastis dan berada pada kisaran 3 — 5 mg/ dL, secara klinis hewan ambruk dan demam.
Pada kondisi yang sangat parah ditandai dengan kembung, hilang nafsu makan, koma dan jika tidak segera ditolong, maka ternak akan mati. Hipokalsemia bisa terjadi pada hewan ruminansia betina seperti sapi, domba dan kambing.

Hipokalsemia pada sapi, biasanya terlihat kejadian yang tinggi pada sapi perah. Kejadian hipokalsemia di kambing domba cenderung subklinis dan menjadi klinis terlihat saat kambing domba bunting tua hingga pasca melahirkan.

Hipokalsemia yang menyerang kambing domba betina tidak hanya menyerang induk hingga dapat menyebabkan kematian indukan kambing domba yang bunting, juga dapat menyebabkan anakan yang dilahirkan dari induk yang terkena penyakit ini menjadi bibit atau anakan dengan kualitas jelek, cacat, hingga terjangkit penyakit persisten seperti kaku otot atau kalsium tetani.

Hipokalsemia berhubungan dengan kualitas pakan khususnya keberadaan kandungan mineral pada pakan. Mineral pada pakan harus terdiri dari unsur-unsur penting diantaranya makro dan mikro mineral dalam jumlah yang secukupnya.

Hipokalsemia dapat disembuhkan akan tetapi butuh pengobatan dari dokter hewan, perhatian dan perawatan penuh serta membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Melihat efek yang cukup merugikan baik dari biaya pengobatan, tenaga untuk merawat serta waktu luang yang diberikan tentu peternak akan berfikir kembali menginat harga kambing domba yang sakit pasti akan turun.

Sehingga perlu dilakukan pencegahan lebih awal, jika melihat kasus terjadi pada kambing domb bunting, maka perlu dilakukan pencegahan sebelum kambing domba betina siap bereproduksi.
Berikut adalah tips dan trik bagi peternak untuk mencegah atau meminimaliris kejadian hipokalsemia pada kambing domba:

1. Perbaiki manajemen pemeliharaan khususnya pakan untuk kambing domba betina dan dapat dimulai sejak anakan hingga siap bereproduksi.
2. Berikan asupan vitamin dan mineral selama kambing domba bunting dan pasca-melahirkan.
3. Tambahkan jumlah pakan untuk kambing domba bunting dan pasca-melahirkan.
4. Pilihkan jenis hijauan yang memiliki kualitas yang bagus (tinggi protein dan mineral) untuk kambing domba bunting dan pasca-melahirkan.
5. Jaga selalu kebersihan kandang.
6. Melakukan konsultasi dan pengecekan kondisi kambing domba bunting kepada dokter hewan, jika ditemukan gejala hipokalsemia, segera panggil dokter hewan.

Itulah tips yang dapat anda lakukan untuk mencegah hipokalsemia.(ri)

Loading


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Kejadian hipokalsemia pada kambing domba merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari proses budidaya yang buruk